Selasa, 27 November 2012

Media 2 Presentasi 11

Media 2 Presentasi 10

Media 2 Presentasi 9

Media 2 Presentasi 8

Media 2 Presentasi 7

Media 2 Presentasi 6

Media 2 Presentasi 5

Media 2 Presentasi 4

Media 2 Presentasi 3

Media 2 Presentasi 2

Media 2 Presentasi 1

Sabtu, 03 November 2012

SEMINAR BLOG : BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


Jika kita perhatikan, media blog dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran yang cukup efektif. Perubahan arus informasi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi menyebabkan terjadinya penyesuaian terhadap sistem pembelajaran di semua tingkatan latar belakang pendidikan. Mungkin demikian intisari dari materi yang dipresentasikan oleh salah seorang praktisi e-learning yang ada di Kalimantan Barat yaitu Mbak Desy Khairani dalam seminar “Blog sebagai Media Pembelajaran” yang terselenggara berkat kerjasama antara event organizer Pro Education dengan Telkom Speedy Cabang Kalimantan Barat. Kegiatan seminar tersebut dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2011 dengan mengambil tempat di Aula Rumah Dinas Wakil Walikota Pontianak.
Saya sendiri di kesempatan ini berperan menjadi “moderator dadakan” dimana tawaran untuk menjadi moderator seminar tersebut baru saya terima satu hari sebelumnya. Secara tidak sengaja pada saat online saya dihubungi oleh Supriadi yang merupakan sahabat saya di dunia perbloggeran Pontianak, kebetulan dia adalah ketua kegiatan seminar tersebut. Untung saja saya tidak memiliki jadwal khusus untuk esok hari sehingga saya bisa memenuhi permintaan sahabat saya tersebut. Dengan berbekal agenda acara yang diberikan via email, saya mulai mempersiapkan diri untuk membawakan acara seminar yang audience-nya berasal dari guru-guru sekolah yang ada di Pontianak dan sekitarnya.
Ada tiga sesi materi yang mengisi kegiatan seminar ini, antara lain:
Sesi Pertama : Materi mengenai “One Blog One Teacher” yang dibawakan oleh Bapak Bheri Priyo Hartanto (GM PT. Telkom Cabang Pontianak). One Blog One Teacher adalah nama program yang dibuat oleh Telkom Indonesia, Adira Finance, dan Axioo Indonesia sebagai salah satu upaya mereka untuk menciptakan “GURU BEBAS GAPTEK” dengan memberikan kesempatan kepada setiap guru sekolah yang ada untuk dapat memiliki sebuah laptop sebagai media pembelajaran mereka dengan fasilitas angsuran yang sangat rendah.
Sesi Kedua : Materi mengenai “Blog sebagai Salah Satu Langkah Optimalisasi Pembelajaran Berbasis E-Learning dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pendidikan” yang dibawakan oleh Mbak Desy Khairani (Praktisi E-Learning sekaligus Guru Blog di SMU Mujahidin Pontianak). Disini Mbak Desy bercerita mengenai pengalamannya terjun kedalam dunia perbloggeran dan bagaimana memanfaatkan media blog tersebut sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan. Menurutnya, dengan blog akan membuat para siswa/i nya lebih aktif dan bersemangat dalam mengerjakan semua tugas-tugasnya.
Sesi Ketiga : Materi mengenai “Potensi Blog sebagai Media E-Learning” yang dibawakan oleh Supriadi (Perwakilan dari Pro Education Pontianak). Mantan instruktur di salah satu lembaga pendidikan bahasa inggris yang ada di Pontianak ini memberikan penjelasan tentang salah satu fungsi blog sebagai media e-learning. Dengan blog, semua materi pendidikan yang dimuat dapat dengan mudah diakses oleh siapapun dan dibelahan dunia manapun.
Suasana lebih terasa interaktif begitu sesi tanya jawab diberikan, masing-masing peserta dengan antusias mengajukan pertanyaan seputar materi yang telah diberikan. Tidak terasa waktu telah beranjak siang, sudah saatnya masuk dalam acara inti pada hari itu yaitu MAKAN SIANG. Hehehe… Untuk sejenak para panitia, narasumber, maupun peserta sibuk dengan kotak konsumsi yang telah dipersiapkan. Setelah itu acara dilanjutkan dengan sesi terakhir yaitu melakukan re-registrasi terhadap para guru yang hadir, hal ini terkait dengan kegiatan workshop blog lanjutan yang akan diselenggarakan di Broadband Learning Centre Telkom Pontianak. Di sesi penutup, saya selaku moderator seminar memberikan kesimpulan akhir dari semua materi yang telah diberikan. Diharapkan kedepannya seminar-seminar seperti ini dapat terus terlaksana secara rutin dan berkelanjutan. (DW)

PRESENTASI POWERPOINT DAN 3 DIMENSI


Membuat media presentasi yang baik perlu juga memperhatikan tampilan visual, selain dari segi konten (isi materi) semakin baik tampilan visual maka tentu saja akan menarik minat/perhatian (attention) dari peserta didik yang kita ajar. Di sini saya memberikan contoh media presentasi yang saya buat dengan Power Point dan saya konversi ke Flash 3 Dimensi (3D) agar tampilannya semakin menarik, perhatikan perpaduan warna serta tata letak tulisan dari presentasi yang kita buat, jika kebanyakan audiens kita adalah anak-anak/ usia remaja yang lebih senang dengan tampilan warna-warni atau yang sedang populer, maka buatlah seperti yang mereka inginkan, maka media presentasi yang kita buat lebih cocok (matching)dengan situasi.  Silahkan download di sni


 MEDIA PEMBELAJARAN
PENGENALAN BANGUN RUANG




1. Pengenalan Bangun Ruang

 


















2. Potongan Pada Bangun Ruang 




















3. Jaring-Jaring Bangun Ruang




















4. Luas Permukaan Bangun Ruang




















5. Volume Bangun Ruang



















Download disini http://www.4shared.com/zip/yq7adrua/Media_pembelajaran_bangun_ruan.html 
Semoga bermanfaat...

Minggu, 28 Oktober 2012

RESUME BUKU MEDIA PEMBELAJARAN Drs. Susilana, M.Si. & Cepi Riyana, M.Pd.




Diajukan untuk memenuhi tugas  mata kuliah
Media Pembelajaran

Dosen:
DR. Sri Handayani, M.Pd.


Oleh:
Fitra Hasane (0809188)

Universitas Pendidikan Indonesia
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
2012









BAB I
HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN


A. PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.

Ciri-ciri sesuatu dikatakan sebagai hasil belajar:
·         Sifatnya disadari
·         Diperoleh melalui proses
·         Belajar memerlukan interaksi

Karena belajar membutuhkan interaksi maka ini menunjukan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi (penyampaian pesan).

Komunikasi adalah system yang di dalamnya terdapat komunikan, komunikator, channel, massage, feed back serta noise/ barrier.

Faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi:
·         Kemampuan bertutur, berbahasa serta menulis
·         Sikap dan pandangan penyampai pesan pada penerima pesn
·         Tingkat pengetahuan penyampai maupun penerima pesan
·         Latar belakang social, budaya dan ekonomi

B.  KEDUDUKAN MEDIA DALAM SISTEM PEMBELAJARAN
Pembelajaran dikatakan sebagai system karena di dalamnya terdapat komponen yang saling berkait seperti tujuan, materi, metode, media, dll.

Usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran dibantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai karakteristik komponen penggunannya. Setelah itu guru menentukan alat dan mengadakan evaluasi.

C.  PENGERTIAN MEDIA
kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari ‘medium’ yang artinya perantara. Berikut beberapa pengertian media:
·         Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan pembelajaran (Schram, 1982).
·         Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual termasuk teknologi perangkat kerasnya (National Education Association)
·         Alat perangsang bagi siswa agar terjadi proses pembelajaran (Briggs)

Media pembelajaran selalu punya dua unsure penting yaitu perangkat keras (hardware) dan unsure yang dibawanya (software). Software merupakan bahan ajar sedangkan hardware adalah alat untuk menyajikan bahan ajar tersebut.

D.  MANFAAT MEDIA
Menurut Edgar Dale, pengetahuan akan semakin abstrak bila pesan hanya disampaikan secara verbal. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa tahu maknanya.

Secara umum media punya kegunaan:
·         Memperjelas pesan agar tak terlalu verbal
·         Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan indera
·         Menimbulkan gairah belajar
·         Memungkinkan anak belajar mandiri
·         Menyamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama

Kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, 1985:
·         Penyampaian pesan pembelajaran menjadi lebih terstandar
·         Pembelajaran lebih menarik
·         Pembelajaran menjadi lebih interaktif
·         Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
·         Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
·         Dll.



BAB II
KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN


A.  PENGELOMPOKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media menjadi 5 kelompok besar yaitu:
·         Media visual diam
·         Media visual gerak
·         Media audio
·         Media audio visual diam
·         Media audio visual gerak

Berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya, dibedakan atas 7 klasifikasi:
·         Kelompok kesatu (grafis, bahan cetak, gambar diam)
·         Kelompok kedua (media proyeksi diam)
·         Kelompok ketiga (media audio)
·         Kelompok keempat (media audio visual diam)
·         Kelompok kelima (film)
·         Kelompok keenam (media film)
·         Kelompok ketujuh (multi media)

B.  KELOMPOK MEDIA
1.     MEDIA GRAFIS
a.     Grafik (penyajian data berangka melelui perpaduan angka, garis dan simbol)
b.     Diagram (gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik berupa garis dan simbol)
c.     Bagan (perpaduan sajian kata-kata, garis, symbol yang merupakan ringkasan dari suatu proses)
d.     Sketsa (gambaran sederhana yang melukiskan bagian pokok dari bentuk gambar)
e.     Poster (sajian komunikasi visual yang jelas, menyolok dan menarik dalam penyampaian informasi)
f.       Papan flannel (papan berlapis kain flannel untuk menyajikan gambar yang mudah ditempel dan dilepas)
g.     Bulletin board (papan biasa tanpa dilapisi kain flanel)

2.     MEDIA BAHAN CETAK
a.     Buku teks (buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu)
b.     Modul (suatu paket program yang disusun dalam bentuk tertentu)
c.     Bahan pengajaran terprogram (hamper sama dengan modul tapi disusun dengan topic-topik kecil)

3.     MEDIA GAMBAR DIAM
Yaitu media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi.
Kelemahan:
·         Ukurannya terbatas, tidak efektif untuk kelompok besar
·         Perbandingan objek yang kurang tepat akan menimbulkan salah persepsi
Kelebihan:
·         Disbanding media grafis, foto lebih konkret
·         Menunjukan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya
·         Pembuatannya mudah dan harganya murah

4.     MEDIA OHP DAN OHT
OHT adalah media visual yang diproyeksikan melaluialat proyeksi yang disebut OHP.
Kelebihan:
·         Dapat digunakan pada smua ukuran ruangan kelas
·         Menarik jika diberi warna
·         Menjaga tatap muka dengan siswa
·         Tak perlu operator khusus
Kekurangan:
·         Perencanaan pembuatan dan penyajian harus matang
·         OHT dan OHP adakah bagian yang tak terpisahkan
·         Urutan OHT mudah kacau karena merupakan urutan lepas

5.     MEDIA OPAQUE PROJEKTOR
Adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan benda yang tak tembus pandang seperti buku, bola, dll. Kelebihan dan kekurangan media ini hamper mirip OHT dan OHP.

6.     MEDIA SLIDE
Adalah media visual yang diproyeksikan dengan alat yang disebut proyektor slide.
Kelebihan:
·         Membantu menimbulkan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan
·         Merangsang minat dan perhatian siswa
·         Mudah direvisi
·         Penyimpanannya mudah

Kekurangan:
·         Perlu penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya
·         Pembuatannya memerlukan waktu cukup lama
·         Perlu biaya yang besar
·         Hanya menyajikan gambar diam

7.     MEDIA FILMSTRIP
Media visual proyeksi diam, pada dasarnya sama dengan media slide. Hanya saja filmstrip berupa beberapa film yang saling bersambung satu sama lain.

8.     MEDIA RADIO
Media audio yang penyampaian pesannya dilakukan dengan pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
Kelebihan:
·         Variasi program cukup banyak
·         Sifatnya mobile
·         Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa
·         Lebih memusatkan perhatian siswa pada kata
·         Harganya relative murah
Kekurangan:
·         Komunikasi satu arah
·         Jika siaran monoton akan membosankan
·         Program siaran tak dapat diulang-ulang

9.     MEDIA PEREKAM PITA MAGNETIK
Media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.
Kelebihan:
·         Dapat diputar berulang-ulang
·         Rekaman dapat dihapus dan diulang rekam kembali
·         Mengembangkan daya imajinasi siswa
·         Efektif untuk pelajaran bahasa
·         Penggandaan programnya mudah
Kelemahan:
·         Daya jangkauan terbatas
·         Biaya penggandaan alatnya lebih mahal

10.            MEDIA AUDIO VISUAL DIAM
Media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh idera pendengaran dan penglihatan tapi gambar yang disajikan memiliki sedikit unsure gerak atau diam.

11.            MEDIA FILM
Serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan gerak.

12.            MEDIA TELEVISI
Media yang menampilkan pesan audiovisual dan gerak (sama dengan film).

13.            MULTI MEDIA
System penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang berbentuk paket.

14.            MEDIA OBJEK
Media tiga dimensi yang menyampaikan sesuatu melalui ciri fisik objek tersebut sepertu bentuk, berat, warna serta ukuran benda.

15.            MEDIA INTERAKTIF
Siswa tidak hanya memperhatikan objek tapi juga dituntut berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.



BAB III
MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN


A.  PENDAHULUAN
Media merupakan salah satu factor penentu keberhasilan belajar. Media juga membantu memperjelas pesan pembelajaran.

Keberhasilan penggunaan media tidak terlepas dari bagaimana merencanakan media itu dengan baik. Aspek yang harus diperhatikan antara lain tujuan, kondisi siswa, fasilitas yang mendukung, waktu yang tersedia serta kemampuan guru dalam menggunakan media secara tepat.

B.  SISTEMATIKA PERENCANAAN MEDIA
1.     Hakikat perencanaan media
Media yang dipergunakan dapat diperoleh dari media yang telah dibuat oleh pihak ketiga (produsen media) dan kita dapat langsung menggunakannya. Selain itu kita juga dapat membuat media sendiri yang sesuai dengan kebutuhan. Disinilah letak pentingnya perencanaan.
2.     Langkah-langkah perancangan media
·         Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa
·         Perumusan tujuan instruksional
·         Perumusan butir materi yang terperinci
·         Mengembangkan alat ukur keberhasilan
·         Menulis naskah media
·         Merumuskan instrument, tes dan revisi

C.  PENULISAN NASKAH MEDIA
Naskah dalam perencanaan program media dapat diartikan sebagai  pedoman tertulis yang berisi informasi visual, grafis dan audio sebagai acuan untuk pembuatan media tertentu.

Langkah-langkah pembuatan naskah:
1.     Menentukan ide/ gagasan
2.     Pengumpulan informasi/ penelitian
3.     Penulisan synopsis dan treatment
4.     Penulisan naskah/ scenario
5.     Pengkajian/ review
6.     Revisi
7.     Naskah final



BAB IV
TEKNIK PEMILIHAN MEDIA


A.  PENDAHULUAN
Dilihat dari pengadaan media pembelajaran, dapat dikelompokan dalam dua jenis, media yang tersedia di lingkungan sekolah atau media yang dirancang khusus oleh produsen media kemudian tersedia di pasaran. Yang kedua adalah media by design yaitu media yang dibuat oleh guru atau ahli media. Kendala dari media ini yaitu memakan waktu yang cukup lama dan perlu banyak tenaga maupun biaya. Kelebihannya, kecil kemungkinan terjadi ketidaksesuaian antara materi yang dismpaikan dengan tujuan pembelajarannya.

B.  DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
1.     Alasan teoritis pemilihan media
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari konsep pembelajaran sebagai sebuah sistem yang di dalamnya terdapat totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berkaitan.
Media juga merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran selain tujuan, materi, metode dan evaluasi. Karena itu pemilihan media menjadi penting.
2.     Alasan praktis pemilihan media
a.     Media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan gagasan
b.     Karena pengguna telah terbiasa menggunakan media tersebut
c.     Untuk memperjelas pesan pembelajaran
d.     Media dapat membuat siswa lebih aktif

C.  KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
1.     Kriteria umum pemilihan media
a.     Sesuai dengan tujuan
b.     Sesuai dengan materi pembelajaran
c.     Sesuai dengan karakteristik pembelajaran dan siswa
d.     Sesuai dengan teori
e.     Sesuai dengan gaya belajar siswa
f.       Sesuai dengan kondisi lingkungan
2.     Kriteria khusus pemilihan media
a.     Aksesnya mudah
b.     Biaya yang terjangkau
c.     Penggunaan teknologi yang mudah
d.     Dapat memunculkan interaksi
e.     Didikung oleh yayasan atau sekolah



BAB V
TEKNIK PEMBUATAN MEDIA GRAFIS DAN PRESENTASI


A.  PENDAHULUAN
Dilihat dari wewenang dan interaksinya dalam pembelajaran, guru adalah orang yang paling mengetahui tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan serta kesulitan siswa. Disinilah guru berperan dalam menciptakan media yang tepat dan efisien bagi siswa.

B.  PEMBUATAN MEDIA GRAFIS
1.     Flipchart
Sederhanannya, flipchart adalah lembaran-lembaran kertas seperti album atau kalender dengan ukuran 50x75 cm atau paling kecil 21x28 cm sebagai flipbook yang diikat pada bagian atasnya setelah lembaran disusun berurut.
Kelebihannya dapat menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis, dapat digunakan di dalam maupun  luar ruangan, relative murah, dll.
2.     Flashcard
Media pembelajaran berbentuk kartu bergambar berukuran 25x30 cm. gambar-gambarnya dapat dibuat dengan tangan atau dengan foto dengan menempelkan foto pada flipchart.
Kelebihannya mudah dibawa, gampang dii ngat dan menyenangkan
3.     Flanelgraf
Media pembelajaran yang berupa gambar atau tulisan pada selembar kertas yang pada bagian belakangnya dilapisi kertas ampelas sehingga akan menempel ketika dipasang pada papan flanel. Kelebihannya gambar dapat dipindah-pindahkan, dapat disetting untuk belajar individu maupun kelompok.
4.     Bulletinboard
Papan yang digunakan untuk mempertunjukkan contoh-contoh pekerjaan siswa, gambar atau poster dalam bentuk 3 dimensi.
C.  PEMBUATAN MEDIA PRESENTASI
1.     Dasar presentasi dengan power point 2003
Microsoft power point adalah media presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi.
2.     Prosedur pengembangan
·         Identifikasi program
·         Mengumpulkan materi
·         Pengerjaan pembuatan slide di power point
·         Lakukan review program
·         Tampilkan



BAB VI
TEKNIK PEMBUATAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER

A.  PENDAHULUAN
Pendekatan pembelajaran yang berbasis Information and Communication Technology atau ICT salah satunya adalah melalui sistem modul interaktif berbasis komputer. Modul ini memberi kesempatan pada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatran pembelajaran masing-masing.

Modul sebagai alat atau sarana pembelajaran yang berisi meteri, metode, batasan-batasan dan cara evaluasi yang dirancang sistematis dan menarik sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul manual seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan peserta diklat agar mencapai kompetensi belajar secara efektif dan efisien.

Modul multimedia interaktif merupakan sarana pembelajaran yang berisi meteri, metode, batasan-batasan dan cara evaluasi yang dirancang sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi sesuai tingkat kompleksitasnya.

Pembelajaran berbasis ICT dapat mengatasi masalah sbb:
·         Keterbatasan waktu
·         Kurang tersedianya jawaban dan komentar yang jelas dari guru karena banyaknya murid yang mengajukan pertanyaan secara individual
·         Tidak tersedianya bantuan secara langsung dari guru terhadap permasalahan siswa terkait materi pelajaran
·         Meminimalisir penjiplakan yang dilakukan siswa saat menjawab permasalahan secara individual
·         Menjembatani keterbatasan guru sebagai pengajar

B.  KARAKTERISTIK MULTIMEDIA INTERAKTIF
1.     Self instructional
Melalui modul, peserta diklat dapat belajar sendiri
2.     Self contained
Seluruh materi pempelajaran dari satu kompetensi terdapat dalam satu modul secara utuh
3.     Stand alone
Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama bahan ajar lain
4.     Adaptif
Modul hendaknya punya daya adaptif tinggi terhadap ilmu dan teknologi
5.     User friendly
Modul hendaknya akrab dengan pemakainya
6.     Representasi isi
Materi betul-betul representatif untuk dijadikan bahan pembelajaran interaktif
7.     Visualisasi dengan multimedia
Materi dikemas dengan multimedia di dalamnya terdapat video, animasi, suara, teks dan gambar
8.     Menggunakan variasi yang menarik
Tampilan berupa template dibuat dengan teknologi rekayasa digital
9.     Tipe pembelajaran
Mencakup pembelajaran tutorial, simulasi, permainan dan latihan
10.                     Respon pembelajaran dan penguatan
Pembelajaran interaktif berbasis web memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan siswa saat mengoperasikan program
11.                     Dapat digunakan secara klasikal dan individual
Dapat digunakan oleh siswa secara individual

C.  KEUNGGULAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
1.     Daya coba tinggi dan latihan
2.     Menumbuhkan kreatifitas siswa
3.     Visualisasi informasi
4.     Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
5.     Ada stimulus-respon
6.     Meningkatkan motivasi belajar peserta diklat
7.     Visualisasi relevan dengan materi
8.     Unsure visual dan audio lebih dominan daripada teks
9.     Kemasan modul multimedia interaktif

D.  TIM PENGEMBANG MULTIMEDIA INTERAKTIF
1.     Ahli substansi
2.     Ahli media instruksional
3.     Ahli metode instruksional
4.     Ahli computer grafis
5.     Ahli pemrogram computer




BAB VII
TEKNIK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN


A.  PENDAHULUAN
B.  TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Penggunaan media berdasarkan tempat:
a.     Penggunaan media di kelas
b.     Penggunaan media di luar kelas
1.     Penggunaan media tidak terprogram
·         Penggunaan kaset pelajaran bahasa inggris
·         Penggunaan siaran radio untuk pendidikan
2.     Penggunaan media secara terprogram
·         Penggunaan radio di SLTP terbuka
·         Penggunaan E-learning di beberapa sekolah di Indonesia
3.     Variasi penggunaan media
·         Media dapat digunakan secara perorangan
·         Media dapat digunakan secara berkelompok
·         Media dapat digunakan secara masal

C.  PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS

1.     BAGAN

Bagan adalah kombinasi media grafis, gambar dan fotoyang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur tentang pokok bahasan/ ide.
Kegunaan bagan adalah untuk menunjukan hubungan, keterkaitan, dan proses tertentu.
a.     Jenis-jenis bagan
·         Bagan pohon: visualisasinya menggambarkan proses dari bawah menuju ke atas (akar ke batang)
·         Bagan alir: menunjukan bagaimana unsur penting dikombinasikan hingga membentuk satu produksi
·         Bagan arus: mempertunjukan fungsi, hubungan dan proses
·         Bagan tabel: penyajian data dalam bentuk tabel
b.     Cara menggunakan bagan dalam pembelajaran
·         Pemilihan jenis bagan
·         Mempersiapkan ruang kelas
·         Mempersiapkan siswa
·         Mempersiapkan pertanyaan dan penugasan yang mengaktifkan siswa
·         Penggunaan bagan saat pembelajaran langsung

2.     GRAFIK
Grafik dapat diartikan sebagai media yang mempresentasikan data dalam bentuk angka. Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat dan sederhana.
a.     Jenis-jenis grafik
·         Grafik garis: melukiskan kecenderungan atau menghubungkan dua ringkasan data
·         Grafik batang: panjangnya melambangkan prosentase data dan lebarnya berukuran sama
·         Grafik lingkaran: visualisasi yang dibuat dalam bentuk lingkaran


b.     Penggunaan grafik dalam pembelajaran
Grafik divisualisasikan dengan bantuan objek berbentuk garis, batang dan gambar. Menampilkan pesan dalam bentuk seperti ini akan lebih mudah dipahami oleh siswa.

Grafik paling baik digunakan dalam pembelajaran adalah berupa ringkasan pelajaran setelah siswa memperoleh informasi lain dari berbagai sumber.

3.     KOMIK
Komik dapat didefenisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar yang dirancang untuk member hiburan pada pembaca.

Karena kesukaan masyarakat pada komik terutama anak-anak maka itu menjadi inspirasi untuk membuat komik pendidikan. Anak yang gemar membaca komik minimal satu buku per bulan, sama halnya dengan membaca satu buku pelajaran dalam setiap tahunnya.

Kelebihan komik adalah penyajiannya yang mengandung unsure visual dan cerita yang kuat. Komik pelajaran diharapkan dapt meningkatkan minat belajar siswa sehingga akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

4.     POSTER
Poster mampu mempengaruhi perilaku, sikap dan tata nilai masyarakat untuk berubah atau melakukan sesuatu karena kekuatan poster adalah lebih ditonjolkannya kekuatan visual dan warna.

Kegunaan poster:
·         Memotivasi siswa
·         Peringatan terhadap suatu hal
·         Pengalaman kreatif (membuat karangan atau mencari ide dari poster yang dipajang)
Penggunaan poster dalam pembelajaran:
·         Sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar
·         Digunakan diluar jam pelajaran yang bertujuan memotivasi siswa, sebagai peringatan dan ajakan untuk melakukan sesuatu yang positif

D.  PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK
1.     OHP
2.     Media audio
3.     Multimedia projector



BAB VIII
PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN


A.  TUJUAN DAN JENIS PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.     Tujuan penilaian media pembelajaran
Kekuatan dan kelemahan media pembelajaran akan diketahui setelah melakukan evaluasi. Hasil evaluasi akan menunjukan apa yang harus diperbaiki sehingga akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tujuan evaluasi media:
·         Memilih media pendidikan yang akan digunakan di kelas
·         Untuk melihat prosedur suatu alat
·         Untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan alat tersebut sudah tercapai
·         Menilai kemampuan guru dalam menggunakan media pendidikan
·         Memberi informasi untuk kepentingan administrasi

2.     Jenis evaluasi media pembelajaran
Berdasarkan objek yang dievaluasi maka evaluasi media pembelajaran terkait dengan evaluasi fungsi media, evaluasi penggunaan media oleh guru, dan evaluasi pengelolaan. Berdasarkan prosesnya, evaluasi media terdiri dari evaluasi formatif dan sumatif.

B.  PROSEDUR/ TAHAPAN-TAHAPAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
1.     Evaluasi satu lawan satu
Dilaksanakan dengan memilih dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Prosedurnya:
·         Jelaskan pada siswa bahwa anda sedang menguji suatu media baru dan anda ingin mengetahui reaksi mereka terhadap media yang anda buat
·         Sampaikan pada mereka, jika nanti ada kesalahan itu karena kekurangan dari media, bukan kesalahan mereka
·         Usahakan mereka bersikap relaks
·         Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka
·         Sajikan media dan cata berapa lama waktu yang dibutuhkan siswa untuk mempelajari media tersebut
·         Berikan tes untuk mengukur keberhasilan mereka
·         Analisis informasi yang terkumpul

2.     Evaluasi kelompok kecil
Dapat dicobakan pada 10-20 orang siswa untuk mewakili populasi satu sekolah. Siswa yang dipilih hendaknya mewakili karakteristik populasi. Prosedurnya:
·         Jelaskan bahwa media dalam tahap formatif dan perlu umpan balik untuk menyempurnakannya
·         Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka
·         Minta siswa untuk mempelajari media itu
·         Catat waktu yang dibutuhkan dan berikan tes untuk mengetahui hasilnya
3.     Evaluasi lapangan
Ini adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Usahakan memperoleh situasi yang mirip dengan sebenarnya. Pilih sekitar 30 orang siswa dengan berbagai karakteristik dan sesuai dengan karakteristik populasi sasaran.
Prosedurnya:
·         Pilih 30 siswa yang benar-benar mewakili karakteristik populasi sasaran
·         Jelaskan pada mereka maksud dan tujuan tes tersebut
·         Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka
·         Sajikan media pada mereka
·         Catat semua respon yang muncul dari siswa
·         Berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat mereka
·         Analisis data yang diperoleh
·         Atas dasar itu media diperbaiki dan makin disempurnakan